Senin, 24 Desember 2012

Indonesia Incorporated: Melihat Wajah Baru Imperealisme


“jika kita tidak berhati-hati, kita akan menjadi bangsa kuli atau kuli di antara bangsa-bangsa”  (Bung Karno)

Siapa yang tidak sepakat bahwasanya Indonesia merupakan negeri yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Negeri jelmaan surga sehingga tongkat kayu dan batu menjadi tanaman.
Judul: Indonesia Incorporated
Penulis: Zaynur Ridwan
Penerbit: Salsabila
Tebal: 352 H
Wilayah Indonesia yang membentang dari sabang sampai merauke menyimpan potensi kekayaan yang luar biasa. Hutan, gunung, sawah, laut adalah aset tiada tanding yang seharusnya mampu membuat rakyatnya makmur sejahtera.

Namun, fenomena kekayaan alam Indonesia itu tidak sebanding dengan kenyataan kehidupan rakyatnya sendiri. Negara kita termasuk salah satu Negara termiskin, tertinggal jauh dengan Singapura yang hanya sekuku hitam jika dibandingkan dengan luas territorial Indonesia.

Mengapa ini semua bisa terjadi? Dalam novel Indonesia Incorporated karangan Zaynur Ridwan inilah, jawabannya bisa kita dapatkan dengan gamblang tanpa tedeng aling-aling.
Novel ini menyingkap tabir korporasi asing di Indonesia yang sejatinya menjadi sebab atas terpuruknya ekonomi bangsa Indonesia.  Korporasi asing tersebut adalah wajah baru imperealisme. Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945, bangsa asing tidak henti-hentinya bersiasat untuk kembali menyusup dan menguasai segala sector. kini, dengan cara yang sangat rapih dan halus, berkedok globalisasi, mereka berhasil kembali masuk dan menjajah Indonesia, bahkan kali ini jauh lebih mengerikan dari sebelumnya.

Papua adalah daerah penghasil emas terbaik, berton-ton emas dihasilkan dari tanah hitam tersebut. Namun sayang, rakyat papua hanya mendapatkan 1% dari hasil buminya tersebut, 9,36% masuk ke pemerintah dan sisahnya “dirampog” semua oleh Amerika. Serta masih banyak lagi daerah-daerah berpotensi di Indonesia yang rata-rata sudah dikuasai oleh negeri asing, bahkan mungkin sampai kepada daerah kita sendiri, Cilegon.


Ini semua terjadi karena kepongahan para pejabat Indonesia, terutama pada masa orde baru --hingga sekarang-- yang terlalu mudah terbuai oleh intrik-intrik yang di paparkan oleh para asing. Padahal jauh-jauh hari Bung Karno sudah mengingatkan, bahwasanya kita harus berhati-hati jika kita tidak mau menjadi bangsa kuli atau kuli diantara bangsa-bangsa.

Bisa kita lihat fenomena saat ini, rakyat yang berasal dari negeri surga ini dijadikan budak dinegeri orang. Ribuan TKI nasibnya terkatung-katung entah bagaimana Bahkan di negerinya sendiri pun mereka menjadi budak. Kita bisa lihat di toko-toko besar, atau perusahaan-perusahaan besar yang ada diindonesia, para tengkulak asing duduk manis dikursi empuk, sedangkan warga pribumi hanya menjadi kuli panggul atau paaling banter hanya menjadi mandor.

Novel Indonesia Incorporated ini sangat menarik, terutama bagi orang-orang yang peduli akan nasib bangsanya. Meskipun fiksi, namun saya rasa ini adalah realitas yang terjadi dan yang selama ini di tutup-tutupi. Indonesia sedang dalam cengkraman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar