kisah jenaka

“Profesor Kelas”
       Bisa di bilang, selain gua punya karismatik tersendiri di sekolah, gua juga orang yang benar-benar plin-plan, seperti kata pepatah, bagai air di daun talas (tepat nggak ya pri bahsasnya), kadang gua suka memberi motifasi kepada seseorang dengan gaya bahasa yang menggelegar dan menyegarkan, seperti motifator besar yang bercahaya seluruh tubuhnya, membawa panji-panji kebenaran dengan sejuta pengalaman,,Hmmm….,,,,,Gubrak…! Kembali gua tersadar,.,!!! tapi terkadang gua malah jadi orang yang bener-bener aneh, gila dan super lebay,,., tidak ketinggalan gokil pula (jadi curhat diri sendiri nich).,sehingga inilah mungkin yang membuat gua banyak di senengi orang-orang (Ha….Ha…..gua ketawa bangga). Tapi tidak sedikit pula yang kurang atau bahkan tidak seneng dengan tingkah laku gua yang super keren dan sesuai dengan koidah-koidah yang gua buat sendiri ini.
Gua termasuk orang yang berhasil membodohi orang-orang yang ada di sekitar gua, gua di kenal sebagai orang yang smart, cerdas, dan berpengalaman (yang ngelihat seperti itu, yang tidak mah, ya tidak), setiap kali gua berangkat ke sekolah, tepatnya saat gua sampai di pintu gerbang, gua berjalan menuju kelas dengan lambat namun pasti, rumput yang akan gua injek langsung merunduk, seakan pasrah dan ikhlas berada di bawa kaki gua yeng sebesar kaki ponakanya gajah, sesekali gua ngebenerin baju agar lebih rapih, apalagi saat gua tertiup angin yang menghembus dari arah barat dan membelai rambut gua,,,serrrr,…… Cukup membuat cewek-cewek mati muntah-muntah ngelihat gua yang sok ganteng. Sesampainya gua di kelas, gua langsung buka-buka buku seperti orang yang bener-bener kecanduan buku setengah hidup.
Di dalam kelas gua selalu mencoba mngikuti pelajran dengan baik, selalu berpartisipasi dalam memberikan pendapat-pendapat gua yang Brilian dan masuk di akal sehat, meskipun kadang-kadang sedikit ngaco’ dan konyol, akibat gua yang belum membaca materinya tapi sok berpendapat, yah,,,persis seperti dalam serial komedi “sentilan dan sentilun” yang di perankan oleh Butet Rahardja (bener nggak yah namanya itu). Namun, sepandai-pandainya bajing melompat pasti akan jatuh, seharum-harumnya nama Bung tomo, pasti tak seharum Bungkusan tai kebo (iya,,gua tau nggak nyambung,tapi bodo amat ah..), dan sepandai-pandainya gua berlaga, pasti kena batunya juga, yah langkah gua tak sebening embun di rerumputan. Gua nggak bisa berkutik dan berkata banyak hal saat dua mata pelajaran itu dengan sangat bijak dan penuh semangat menghampiri gua, yah itu dia, b.inggris dan matematika, mau ngarang apa coba buat beropini untuk dua mata pelajaran itu, nggak mungkinkan gua beropini untuk pelajaran mate-matika misalnya gini, “ma’af pak, saya rasa, bapak bikin nomor duanya kurang di lengkungkan sedikit, supaya kelihatanya lebih geboy dan asoy”, atau nggak mungkin gua protes terhadap guru bahasa inggris, “ma’af bu, ibu nggak salah baca yach, masa The di baca De’, seharusnyakan Thee ya the aja, ibu belajar bahasa inggris di mana sih, harus sesuai EYD dong bu,”.., bisa mati di tabok bolak-balik gua sama kedua guru bidang study itu, wal hasil gua hanya bisa diem lima ribu bahasa untuk dua bidang study itu, atau sesekli hanya bisa bertingkah goblok aja di dalem kelas.
Kelebihan gua dalam dua mata pelajaran inilah (kelebihan Bego’) yang mungkin di manfaatkan oleh kedua orang yang nggak suka sama gue untuk menghancurkan repotasi gua sebagai orang yang super Cerdas dan pinter (pinter berhayal), yah,,., di dalem kelas gua mempunyai dua orang yang amat, bener-bener, paling, super benci ama gua, begitu juga dengan gua, apa mungkin mereka iri dengan harumnya nama gua yang melebihi harumnya Pup tai ayam yang lagi bunting, atau mungkin gua yang iri sama mereka karena mereka selalu dapet pujian dari guru dua bidang study tersebut terutama mate-matika, (mungkin di kepala mereka yang ada hanya sekumpulan angka yang baris seperti pasukan paskibra yang lagi di PUSDIKLATSAR), tapi.., enggak mungkin ah gua iri sama mereka, gua kan lebih di bandingkan mereka, lebih berat dan lebih banyak daging. Ha….
Setiap kali pak guru mate-matika nyamperin gua saat belajar,
Pak guru: “ sudah fer….?”
Gua : “apanya pak.,.,.,,?” gua balik nanya bego’ banget.
Pak guru: “ itu halaman 27 di kerjakan, kamu ngapain buka halaman 62” Tanya pak guru penasaran dengan luar biasanya gua yang lagi buka halaman 62, padahal yang lain baru halaman 27.
Gua : “Ini pak, saya lagi berExperimen, apakah kertas halaman 27 dengan kertas halaman 62 jenisnya sama, yaitu mengandung o2 dan Co2,” jawab gua layaknya peniliti kertas yang kesambet di kuburan di waktu siang bolong.
Akan tetapi lain halnya jika yang di Tanya adalah kedua professor cewek najong itu, mereka tepat duduk di belakang gua, saat mereka di Tanya oleh pak guru,
Pak guru: “sudah nong….? Tanya pak guru dengan sangat manis, beda banget pas nanya sama gua.
Mereka: “Udah dong pak.” Jawab mereka dengan sangat lantang dan keras, seakan mereka sengaja biar gua ngedenger omongan mereka yang ahli dalam mate-matika, jujur, mereka sukses berat, panas banget di telinga gua rasanya.
Pak Guru: “Kamu pake cara apa…..?”
Mereka : “gini pak, kita pake rumus yang kita usahain sendiri, X nya itu tidak boleh di campur2 sama Y,nanti kalo di campur sama Y, akan melahirkan keturunan yang ancur banget,.., bla…bla….blaaa”, mereka menjawab Najong banget,, semakin panas kuping gue. Gua hanya bisa menerima pendengaran sadis itu dengan lapang dada, nggak ada hal bisa gua lakuin, gembel banget gua waktu itu. Mereka dengan sukses dan mendapat predikat terbaik membuat gua mati kutu di dalam kelas.

“FERDIAN, Ds.



BAJU PRAMUKA GUE BERAT BANGET”

          Salam pramuka.....!
            Itulah yang selalu di ucapkan oleh segerombolan manusia berbaju coklat tua dan coklat muda setiap kali bertemu dengan Habitat atau populasinya masing-masing, maka ketika seseorang mengucapkan, ”Salam pramuka...?” yang lain serentak menjawab, “Salam....!”, Pramuka....? kembali di jawab, “Siap...!” Semangat pagi,,,,,? Di jawab lagi “ pagi....!” tidak peduli mau siang atau malam, Konon katanya mereka hanya mengenal pagi (Waduh gawat, jadi tipe orang yang seperti ini tidak pernah ngelihat bulan dong).
            Tapi sayang dan bangganya, gue termasuk salah satu dari segerombolan manusia super aneh itu, bahkan gue bisa di katakan Kepala Suku di sekolah gue dalam organisasi yang namanya Pramuka itu, gimana gue nggak bilang aneh coba, masa tua-tua dan sudah menjadi Engkong-engkong, ketika make seragam pramuka, masih pula di panggil kaka’, pEning aku.
            Gue ngenal organisasi ini semenjak gue duduk di bangku SD, bisa di bilang gue rajin banget ngikutin pertemuan-pertemuanya setiap hari jum’at, gue seneng karena pramuka waktu SD selalu di penuhi dengan permainan-permainan super gilanya, dan juga dengan iyel-iyel yang aneh-aneh itu, dan yang sampai saat ini gue masih inget adalah iyel-iyel yang berjudul: “Cicak Rowo”, Ha....,,,, Gokil banget tu iyel-iyel,
“manuke-manuke Cicak Rowo....
              cicak rowo, dowo buntute...
  Buntute, seng akeh wulune...
  Yen di goyang,,serrr....serrr... aduh enake...”

Gue nyanyi sambil goyang-goyang pinggul. (gue baru ngerti liriknya saat gue duduk di bangku MTs, ternyata jorok banget artinya).
            Kembali ke pramuka, setelah gue masuk MTs, gue bener-bener fakum dari organisasi ini, bisa di bilang, dalam tiga tahun gue di SLTP, gue hanya ikut pertemuan sebanyak 6 kali, itu pun yang tiga kali gue bolos karena gue kena mencret, dan yang lain, ijin pipis tapi nggak balik-balik., gue nggak aktif dalam kegiatan apapun di sekolah, selain kegiatan taruhan PS, Ngetrek, di pesantren, dan juga Browsing sama temen-temen gue yang tergabung dalam FRACS, tapi walaupun begitu, prestasi gue di sekolah, nggak ancur-ancur  amat, gue berhasil meraih predikat terbaik membuat muka guru mata pelajaran bahasa inggris menjadi merah seperti tomat di atas gunung merapi karena gue nggak pernah ngerjain tugas yang dia berikan, atau gara-gara gue terlalu cerdas menjawab pertanyaan yang beliau berikan....:
Ibu guru : “Ferdi....” beliau memanggil dengan nada seperti geledeg.
Gue          :” yes teacher ” gue menjawab sambil mulutnya monyong-monyong.
Ibu guru :” coba,,, apa yang di maksud dengan Give”
Gue      : “ yes i know, Sabun mandi yang di bintangi oleh Sovia Lacuba itu kan” gue menjawab dengan penuh semangat dan harapan. ZzjpaK....,Satu tamparan resmi dan sukses gue terima.
            Masuk di SLTA, gue mungkin sudah belajar dewasa, di rumah sehabis gue pulang dari sekolah kerjaan gue paling belajar, ngerjain LKS, baca-baca buku, dajn lain-lain, pokoknya gue jarang banget buat main atau pun keluar rumah. Sampai pada akhirnya, kaka’ sepupu gue yang notabenya sebagai pembina osis di sekolah gue,