“jika kita tidak
berhati-hati, kita akan menjadi bangsa kuli atau kuli di antara
bangsa-bangsa” (Bung Karno)
Siapa yang tidak sepakat bahwasanya Indonesia
merupakan negeri yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah. Negeri
jelmaan surga sehingga tongkat kayu dan batu menjadi tanaman.
Judul: Indonesia Incorporated Penulis: Zaynur Ridwan Penerbit: Salsabila Tebal: 352 H |
Wilayah Indonesia yang membentang
dari sabang sampai merauke menyimpan potensi kekayaan yang luar biasa. Hutan,
gunung, sawah, laut adalah aset tiada tanding yang seharusnya mampu membuat
rakyatnya makmur sejahtera.
Namun, fenomena kekayaan alam
Indonesia itu tidak sebanding dengan kenyataan kehidupan rakyatnya sendiri. Negara
kita termasuk salah satu Negara termiskin, tertinggal jauh dengan Singapura
yang hanya sekuku hitam jika dibandingkan dengan luas territorial Indonesia.
Mengapa ini semua bisa terjadi?
Dalam novel Indonesia Incorporated karangan Zaynur Ridwan inilah, jawabannya bisa
kita dapatkan dengan gamblang tanpa tedeng aling-aling.
Novel ini menyingkap tabir korporasi
asing di Indonesia yang sejatinya menjadi sebab atas terpuruknya ekonomi bangsa
Indonesia. Korporasi asing tersebut
adalah wajah baru imperealisme. Setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya pada tahun 1945, bangsa asing tidak henti-hentinya bersiasat
untuk kembali menyusup dan menguasai segala sector. kini, dengan cara yang
sangat rapih dan halus, berkedok globalisasi, mereka berhasil kembali masuk dan
menjajah Indonesia, bahkan kali ini jauh lebih mengerikan dari sebelumnya.
Papua adalah daerah penghasil emas
terbaik, berton-ton emas dihasilkan dari tanah hitam tersebut. Namun sayang,
rakyat papua hanya mendapatkan 1% dari hasil buminya tersebut, 9,36% masuk ke
pemerintah dan sisahnya “dirampog” semua oleh Amerika. Serta masih banyak lagi
daerah-daerah berpotensi di Indonesia yang rata-rata sudah dikuasai oleh negeri
asing, bahkan mungkin sampai kepada daerah kita sendiri, Cilegon.
Ini semua terjadi karena kepongahan
para pejabat Indonesia, terutama pada masa orde baru --hingga sekarang-- yang
terlalu mudah terbuai oleh intrik-intrik yang di paparkan oleh para asing.
Padahal jauh-jauh hari Bung Karno sudah mengingatkan, bahwasanya kita harus
berhati-hati jika kita tidak mau menjadi bangsa kuli atau kuli diantara
bangsa-bangsa.
Bisa kita lihat fenomena saat ini,
rakyat yang berasal dari negeri surga ini dijadikan budak dinegeri orang. Ribuan
TKI nasibnya terkatung-katung entah bagaimana Bahkan di negerinya sendiri pun
mereka menjadi budak. Kita bisa lihat di toko-toko besar, atau
perusahaan-perusahaan besar yang ada diindonesia, para tengkulak asing duduk
manis dikursi empuk, sedangkan warga pribumi hanya menjadi kuli panggul atau paaling
banter hanya menjadi mandor.
Novel Indonesia Incorporated ini
sangat menarik, terutama bagi orang-orang yang peduli akan nasib bangsanya.
Meskipun fiksi, namun saya rasa ini adalah realitas yang terjadi dan yang
selama ini di tutup-tutupi. Indonesia sedang dalam cengkraman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar